Proses Perkembangan Embrio

iklannn

Tahap perkembangan embrio dari usia 5 minggu hingga usia 5 bulan. Pada usia 5 minggu, embrio telah mempunyai kepala, mata, tubuh, ekor yang pendek, dan calon tangan serta kaki. Panjang embrio hampir mencapai 7 milimeter.
Pada usia 9 minggu, embrio telah berubah menjadi bayi kecil yang sudah terbentuk. Ia mempunyai wajah dengan mata, telinga, hidung, dan lidah. Jari-jari kaki dan tangannya juga sudah tampak. Kepalanya jauh lebih besar dari badannya. Embrio pada usia ini sudah dapat menggerakkan tangan dan kakinya. Panjangnya kira-kira 5,5 cm.
Pada usia 14 minggu, organ-organ tubuh yang dimilikinya sudah semakin berkembang. Panjang tubuh bayi sekitar 6 cm.
Pada usia 20 minggu, bayi memiliki panjang tumbuh sekitar 19 cm dan beratnya sekitar setengah kilogram. Organ-organ tubuhnya sudah lebih berkembang. Tangan dan kakinya sudah dilengkapi dengan kuku. Sudah memiliki alis mata dan bulu mata. Pada usia ini, detak jantung bayi dapat terdeteksi dan bayi sangat aktif.
Ketika usia bayi mencapai 24 minggu, pertumbuhan badannya sangat pesat. Pada saat bayi akan lahir, berat normalnya sekitar 3 kg, panjangnya sekitar 45 cm, lingkar kepala bayi sama dengan lingkar bahu atau  pangkal pahanya.
Selama berada di dalam rahim, embrio memperoleh makanan dari tubuh induknya melalui plasenta (tali pusat). Fungsi plasenta yaitu:
-          Memasok sari-sari makanan dan kebutuhan oksigen dari ibu ke janin.
-          Membuang sisa-sisa metabolisme dari janin ke ibu.
-          Mencegah masuknya penyakit dan bahan kimia berbahaya ke  tubuh janin.
-          Memberi sistem kekebalan tubuh dari ibu ke janin.
Embrio juga dilindungi oleh cairan ketuban atau cairan amnion yang berfungsi untuk menahan guncangan. Cairan amnion biasanya akan pecah menjelang kelahiran. Pecahnya ketuban berguna sebagai pembuka jalan bagi bayi untuk keluar dari rahim menuju vagina. Keluarnya bayi dari vagina diikuti dengan lepasnya plasenta dari dinding rahim. 

0 komentar:

Posting Komentar